- Penulis :
- Estu Suryowati
- Selasa, 12 November 2013 | 13:27 WIB
"Merpati itu buat apa direstrukturisasi, udah enggak punya pesawat. Merpati itu salah urus, salah manajemen, salah bisnis," tegas Airlangga usai diskusi panel bertajuk "Peran dan Kepentingan Indonesia dalam WTO", di Jakarta, Selasa (12/11).
Lebih lanjut ia menjelaskan, Merpati telah salah langkah ketika memutuskan untuk melakukan pengadaan pesawat MA60. Menurut Airlangga, keputusan itu jelas memberatkan biaya operasional perusahaan maskapai pelat merah tersebut.
Di sisi lain, Airlangga menampik jika DPR enggan menyetujui restrukturisasi lantaran tak ada anggaran dari pemerintah. "Bukan enggak ada anggarannya, tapi itu sudah salah urus," kata Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bersikeras menyelamatkan PT Merpati Nusantara Airlines. Ia mengatakan, masih harus menunggu persetujuan Menteri Keuangan dan DPR untuk merestrukturisasi utang Merpati yang menyentuh Rp 6,5 triliun untuk diubah menjadi saham.
Oleh karena itu sore nanti rencananya akan digelar rapat koordinasi antara Menteri BUMN, Menteri Keuangan Chatib Basri, serta Menteri Koordonasi Bidang Perekonomian Hatta Rajasa guna membahas restrukturisasi uutang Merpati.
"Yang jelas kita usulkan restrukturisasi utang itu harus ada persetujuan dari Menkeu dan DPR. Enggak ada jalan lain kecuali berniat Merpati dimatikan," jawab Dahlan ketika ditanya wartawan di Jakarta, Senin (11/11/2013).
Editor : Erlangga Djumena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar