FOTO AIRLANGGA

Airlangga TV

Senin, 11 April 2011

Ical, Fadel dan Airlangga Tinjau Panen Lobster

Bogor-- Di tengah pesatnya impor ikan ilegal yang merugikan nelayan lokal, petani lobster Ciseeng justru unjuk gigi dengan merayakan panen perdana bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Fadel Muhammad dan Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartarto. Panen dilaksanakan di tambak milik Kelompok Tani Mina Karya di Desa Cogrek, Kecamatan Ciseeng, Bogor.

Panen perdana lobster air tawar ini merupakan upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957 dan DPP Partai Golkar untuk menumbuhkembangkan bisnis perikanan darat. Kerjasama tiga lembaga ini menghasilkan 6.000 ekor lobster yang layak konsumsi dari tambak ujicoba tersebut.

Fadel Muhammad mengatakan, pemerintah sangat antusias membantu pengembangan usaha perikanan darat. Menurut mantan Gubernur Gorontalo itu, program Minapolitan (wilayah perikanan) menuntutnya kerja ekstra keras dengan turun langsung ke daerah pedesaan.

"Kita turun ke desa, kita lihat potensinya dan kita beri bantuan permodalan yang memang diperlukan. Semua ini dilakukan agar potensi perikanan darat di daerah bisa berkembang," ujar kader Partai Golkar ini.

Untuk membuktikan janjinya, Fadel menggelontorkan Rp1 miliar kepada sepuluh kelompok tani yang dianggap potensial. "Pemerintah membantu Rp100 juta untuk satu kelompok tani yang kami anggap punya potensi bagus. Mudah-mudahan bantuan ini bisa digunakan sebaik-baiknya untuk keperluan usaha," kata Fadel.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie memberikan apresiasi kepada petani lobster Bogor binaan Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957 yang sukses menyelenggarakan panen perdana. Pria yang akrab disapa Ical ini berharap, usaha ini bisa terus berkembang dalam membantu kesejahteraan masyarakat desa.

Soal bantuan finansial, Ical mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) guna mempermudah penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada para petani lobster. "Saya sudah telepon Pak Sofyan (Direktur Utama BRI Sofyan Basir, red) untuk membantu menyalurkan KUR ke petani ikan di sini. Alhamdulillah beliau merespons baik. Senin pekan depan (11/4) saya ketemu beliau," kata mertua artis Nia Ramadhani itu.

Ical berharap dana bantuan pemerintah dan KUR bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak digunakan untuk hal-hal lain di luar bisnis perikanan ini. "Satu lobster jantan bisa dikawinkan dengan lima betina. Tapi bapak-bapak jangan mau menikah dengan lima wanita lagi. Jangan untuk beli mobil, cat rumah atau yang lainnya," ujar Ical yang langsung disambut tawa undangan.

Sementara itu, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan, dewan akan mengawasi impor ikan ilegal yang benar-benar sangat menyengsarakan rakyat. Dia tak ingin masuknya 200 kontainer ikan kembung ilegal dari Cina dan 5.000 ton dari Thailand kembali terjadi.

"Bayangkan harga ikan kembung impor hanya Rp5.000 per kilo, sedangkan ikan dari nelayan lokal dijual Rp15.000. Mana mungkin nelayan lokal bisa bersaing," kata fungsionaris DPP Partai Golkar itu. (man)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar