CIOMAS (RADAR BOGOR) – Pemerintah pusat
melalui Kementerian Perindustrian dan Komisi VI DPR RI terus mendukung industri
alas kami yang tetap berkembang di wilayah Ciomas dan sekitarnya. Perhatian
ditunjukkan dalam bentuk pemberian bantuan 300 unit mesin produksi kepada
puluhan kelompok UKM sepatu-sandal di Kecamatan Ciomas, kemarin.
Ketua Komisi VI DPR RI, Airlangga Hartarto mengungkapkan,
sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor masih menjadi primadona dalam industri alas
kaki. Bahkan politisi Partai Golkar ini meyakini produk-produk sepatu dan
sandal Ciomas bisa menyaingi barang buatan Cibaduyut Bandung.
“Para pengrajin sepatu Cibaduyut itu kan sebagian berasal
dari Ciomas. Jadi, kita sangat serius mendorong agar produksi sepatu dan sandal
daerah ini bisa menyusul atau paling tidak menyaingi Cibaduyut,” ujar Airlangga
di sela-sela menghadiri penyerahan bantuan 300 unit alat-alat produksi dari
Kementerian Perindustrian kepada puluhan kelompok UKM sepatu di Ciomas Harapan,
Desa Ciomas Kecamatan Ciomas, kemarin.
Menurut dia, bukan hal sulit memenuhi target itu asal
para pengrajin konsisten menjalankan usahanya. Pemerintah dan DPR sendiri,
lanjut pria yang juga maju sebagai caleg DPR RI Dapil Kabupaten Bogor ini, begitu
perhatian terhadap kemajuan UKM di Kabupaten Bogor.
“Kementerian Perindustrian dan DPR akan terus mendorong
agar Ciomas bisa menyaingi Cibaduyut. Nah dengan pemberian fasilitas tambahan
ini, mudah-mudahan produksinya bisa terus meningkat,” kata insinyur teknik
mesin lulusan UGM ini.
Namun Airlangga mengingatkan kepada para penerima bantuan
agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Jangan sampai setelah
mesinnya diterima, lalu dijual dan beli motor bebek. Bagusnya kan memanfaatkan
mesin ini agar (keuntungannya) bisa membeli motor bebek,” katanya sambil
tertawa.
Kepala Desa Ciomas Jaja Gozali mengapresiasi bantuan
kementerian dan komisi DPR RI bidang perdagangan, perindustrian,
investasi, koperasi, UKM dan BUMN ini. Dukungan
ini diharapkan bisa mendongkrak 40 pelaku industri kreatif di wilayah yang
menjadi sentra produksi alas kaki itu.
“Kami sangat yakin,
bantuan ini bisa meningkatkan kualitas dan kuntitas produksi sepatu di desa
ini, sehingga kesejahteraan masyarakatnya bisa meningkat. Karena saya lihat,
produk-produknya tak kalah bagus dengan sepatu dan sandal import dari Cina,
meski harganya jauh lebih murah,” kata Jaja. (Iman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar