Oleh Irsad Sati
Published On: 03 August 2011
JAKARTA: Pemerintah diminta bertindak tegas terhadap spekulan komoditas strategis seperti beras, cabai, minyak goreng, gula dan jagung, dengan memberikan sanksi administarif denda dalam jumlah besar agar memberi efek jera.
Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto mengatakan tindakan tegas itu sangat diperlukan untuk meredam lonjakan harga tak wajar di bulan Ramadhan.
Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto mengatakan tindakan tegas itu sangat diperlukan untuk meredam lonjakan harga tak wajar di bulan Ramadhan.
"Semua komoditas strategis yang masuk dalam Inpres No.1/2010 harus dilindungi dari tindakan spekulan dan penimbunan agar masyarakat tidak jadi korban oleh penaikan harga yang tidak wajar. Pemerintah harus tegas," ujarnya kepada Bisnis, hari ini.
Dalam hal ini, lanjutnya, Kemendag dan Kementan harus melanjutkan upaya pengamanan itu dengan membongkar dan membuat jera pelaku spekulasi bahan kebutuhan pokok masyarakat itu.
Menurut dia, indikasi penimbunan beras yang ditemukan Mentan Suswono merupakan salah satu indikasi bahwa tata niaga komoditas strategis tergolong rentan dikendalikan pihak tertentu untuk mempermainkan harganya.
"Saya berharap pemerintah bisa menuntaskan masalah ini mumpung masih di awal puasa. Jangan masalah itu terus berlanjut dan memuncak saat Lebaran. Temuan mentan soal dugaan penimbunan itu sangat bagus dan perlu ditindaklanjuti sampai pada tindakan konkret. Beri sanksi tegas agar tidak terulang dan menjadi massal," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah berjanji akan memantau stok dan harga empat komoditas pangan guna menggantisipasi lonjakan harga selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan keempat komoditas itu meliputi beras, daging, telur dan ayam yang menjadi kebutuhan paling dicari masyarakat selama Ramadhan.
Menurut dia, langkah pemerintah itu ditujukan untuk menstabilkan harga di pasar, terutama beras, dengan jalan rutin menggelar operasi pasar.(er)
Dalam hal ini, lanjutnya, Kemendag dan Kementan harus melanjutkan upaya pengamanan itu dengan membongkar dan membuat jera pelaku spekulasi bahan kebutuhan pokok masyarakat itu.
Menurut dia, indikasi penimbunan beras yang ditemukan Mentan Suswono merupakan salah satu indikasi bahwa tata niaga komoditas strategis tergolong rentan dikendalikan pihak tertentu untuk mempermainkan harganya.
"Saya berharap pemerintah bisa menuntaskan masalah ini mumpung masih di awal puasa. Jangan masalah itu terus berlanjut dan memuncak saat Lebaran. Temuan mentan soal dugaan penimbunan itu sangat bagus dan perlu ditindaklanjuti sampai pada tindakan konkret. Beri sanksi tegas agar tidak terulang dan menjadi massal," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah berjanji akan memantau stok dan harga empat komoditas pangan guna menggantisipasi lonjakan harga selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan keempat komoditas itu meliputi beras, daging, telur dan ayam yang menjadi kebutuhan paling dicari masyarakat selama Ramadhan.
Menurut dia, langkah pemerintah itu ditujukan untuk menstabilkan harga di pasar, terutama beras, dengan jalan rutin menggelar operasi pasar.(er)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar