FOTO AIRLANGGA

Airlangga TV

Kamis, 23 Oktober 2008

Pansus Mulai Fokus pada Penyelidikan

[ENERGY WATCH] - Pansus Hak Angket BBM terus menerus mencari masukan dari masing-masing fraksi guna merumuskan penyelidikan. Pansus Hak Angket BBM sampai saat ini masih kebingungan untuk memulai arah penyelidikannya.

Yasona H. Laoly, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP mengatakan bahwa Pansus Hak Angket BBM ini harus kembali fokus pada wilayah penyelidikan. “Kita harus menunjukkan item per item secara lebih mendalam agar penyelidikan tersebut bisa terarah, apakah ke KSK atau pemerintah,” ujarnya.

Airlangga Hartarto, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar juga menambahkan bahwa dalam Pansus Hak Angket BBM belum membicarakan masalah keuangan yang ada kaitannya dengan penyelidikan kenaikan BBM. “Misalnya mengenai panitia anggaran yang terkait dengan kenaikan BBM, ini kita perlukan sehingga kita bisa exercise,” tegasnya.

Terkait pembahasan keuangan dalam proses penyelidikan Pansus Angket BBM, Airlangga mengusulkan agar Pansus Angket mendatangkan Dirjen-dirjen terkait yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.

Menurut Zulkifli Hasan, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F PAN), rapat Pansus Angket BBM kali ini hanya membahas masalah internal Pangket BBM, mengenai masukan-masukan dan rumusan rencana penyelidikan tentang kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. “Saya kira dalam rapat Pangket BBM ini sudah mengerucut, dan kita harapkan Pangket BBM ini ada gaungnya,” ujar Zulkifli usai Rapat Pansus BBM, Rabu (22/10/08).

Zulkifli menambahkan, karena masalah energi ini sangatlah penting, Pangket BBM coba membenahi dengan mengedepankan untuk kepentingan bangsa dan negara. “Kita sekarang mulai fokus dalam penyelidikan, kita bisa mulai dari data-data yang terkait dengan sektor hulu, hilir, dan kebijakan,” paparnya.

Kaitannya dengan perjalanan rapat Pansus Hak Angket BBM yang sudah berjalan tiga bulan, Zulkifli Hasan mengusulkan agar dalam Panitia Khusus Hak Angket BBM dibentuk Tim tetap yang terdiri satu orang dari masing-masing fraksi. “Tim ini dibentuk agar dapat mengikuti rapat Pansus Angket BBM terus menerus dan mendokumentasikan hasil-hasil rapat,” ujar Zulkifli.

Hal senada juga disampaikan oleh Airlangga Hartarto, bahwa Panitia Khusus Hak Angket BBM perlu membentuk Tim tetap agar bisa mengkonfirmasi saksi maupun ahli mengenai hasil temuan-temuannya. “Di media sering kita lihat ada pemberitaan yang terkadang berbeda dengan apa yang sudah disampaikan oleh saksi, ahli maupun Pansus sendiri. Tim ini, nantinya yang akan mengkonfrontir setiap pernyataan maupun pemberitaan mengenai Pansus,” ujar Airlangga.

Menghindari kesimpangsiuran arah penyelidikan, Kahar Muzakir, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar menyatakan perlunya pendalaman secara komprehensif temuan-temuan Pansus Hak Angket BBM. “Kita tidak bisa terus menerus mendengarkan keterangan saksi maupun ahli, seperti memberi perkuliahan tapi bagaimana Pansus Angket BBM ini mampu memperdalam temuannya agar terarah dan mengerucut,” ujar Kahar. “Kalau kita mau bersama-sama, kita harus memperdalam temuan-temuan dari sisi sektor hulu dan hilir.”

Zulkifli Hasan sebelum mengakhiri rapat Pansus Angket BBM menyampaikan kepada anggotannya agar Rabu depan semua anggota Pansus Hak Angket BBM menghadiri rapat Pansus. “Karena Rabu depan ada rapat Paripurna maka penting bagi Pansus Angket dari semua fraksi hadir untuk menyampaikan pendapatnya,” tegas Zulkifli.

Rapat Pansus Angket Rabu depan, kata Zulkifly, mengundang Indonesian Corruption Watch (ICW), Pertamina, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Pelaksana Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). “Kita harapkan nanti yang datang dalam rapat Pansus Angket BBM adalah ketuanya, bukan perwakilannya. Pansus minta keterangan langsung dari ketuanya,” tegas Zulkifli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar