"Kami akan minta kepada Pak Paskah (Kepala Bappenas Paskah Suzetta) agar billing rate yang ada di Bappenas terhadap proyek-proyek pemerintah yang sifatnya loan agar diubah. Idealnya gaji insinyur asing dengan insinyur lokal sama," katanya usai bersama pengurus PII lainnya bertemu Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Kamis.
Menurut dia, selama ini Bappenas memberlakukan diskriminasi yang terlalu tinggi dalam pengaturan gaji insinyur asing dengan lokal. Gaji insinyur asing dalam proyek-proyek pemerintah mencapai 10 kali lipat dibandingkan dengan gaji insinyur lokal.
"Kalau satu insinyur asing digaji 5.000 dolar AS, maka insinyur kita hanya memperoleh 500 dolar AS, padahal kualitasnya cukup bisa bersaing," kata Airlangga.
Jika tidak bisa disetarakan, katanya, maka perlu ada kebijakan untuk menurunkan tingkat perbedaan itu misalnya menjadi setengahnya karena di perusahaan swasta sudah memiliki struktur gaji yang setara antara pegawai asing dengan lokal.
Dalam pertemuan dengan jajaran PII itu, Wapres Jusuf Kalla meminta para insinyur Indonesia untuk lebih berperan dalam pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Airlangga menilai, kebutuhan tenaga insinyur Indonesia untuk pengembangan infratsruktur saat ini sudah cukup.
Namun persoalannya adalah dalam pembangunan infrastruktur dan keteknikan tidak hanya diperlukan kemampuan teknis tetapi terkait juga finansial yang biasanya dikaitkan dengan hal-hal yang sifatnya terikat, seperti adanya komponen lokal.
"Biasanya pihak yang mendanai suatu proyek punya kewenangan menentukan banyak hal," katanya.
Selain Airlangga Hartarto, jajaran PII yang hadir menemui Wapres Jusuf Kalla antara lain Ketua Umum PII Rauf Purnama, Sekjen PII Arudji Phudri, Ketua Panitia Pengarah Kongres PII ke-XVII M Said Didu, Wakil Ketua Panitia Pengarah Kongres PII ke-XVII Satriyo Soemantri Brodjonegoro, serta sejumlah pengurus PII lainnya.
Kedatangan mereka menemui Wapres Jusuf Kalla juga untuk menyampaikan rencana pelaksanaan Kongres PII ke-XVII serta Pameran Teknologi dan Industri Nasional pada 19-22 September 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar