FOTO AIRLANGGA

Airlangga TV

Rabu, 18 Mei 2011

KOMISI VI BENTUK PANJA AWASI PT DI

  • Copyright:ANTARA
  • Date:May 15 19:15
Jakarta, 15/5 (ANTARA) - Komisi VI DPR RI telah membentuk Panitia Kerja PT Dirgantara Indonesia untuk mengawasi perusahaan yang merupakan pusat industri pesawat terbang di Indonesia karena terus mengalami defisit keuangan.


    "Pembentukan Panja PT DI ini tujuannya agar perusahaan yang memproduksi pesawat terbang tersebut dapat diberikan tambahan modal agar bisa sehat kembali," kata Airlangga, di Jakarta, Minggu, menanggapi adanya keinginan agar pemerintah melakukan revitasilisasi PT DI.
    Menurutr dia, dalam skema pemberian tambahan modal tersebut dengan melakukan restrukturisasi hutang lama serta membiayai kontrak-kontrak yang sudah berjalan, sehingga PT DI dapat sehat dan kembali sebagai "centre of excellent" di bidang teknologi industri pesawat terbang di Indonesia.
    Komisi VI DPR RI, kata dia, sangat peduli terhadap persoalan yang dialami PT DI, terutama persoalan kesulitan keuangan.
     "Karena itu, jauh hari sebelum terjadinya musibah pesawat terbang Xian MA-60 milik Merpati Airlines di Papua, kami telah membentuk Panja untuk membantu PT DI, agar perusahaan ini sehat kembali," kata Airlangga.
    Sebelumnya, sejumlah tokoh seperti, mantan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Jamal, anggota Komisi V DPR-RI Yudi Widiana, pengamat penerbangan Dudi Sudibyo, serta Direktur PT DI, Budi Santoso, meminta pemerintah agar segera melakukan revitalisasi PT DI yang merupakan andalan industri strategis di Indonesia.
    Permintaan revitalisasi ini dimaksudkan agar PT DI mampu memenuhi kebutuhan armada pesawat di dalam negeri.
    Menurut Airlangga, pasca jatuhnya pesawat Merpati Airlines buatan China yang banyak menelan korban jiwa, PT DI harus diberi kepercayaan penuh agar mampu memproduksi pesawat komersial untuk memenuhi kebutuhan transportasi dalam negeri.
    "Saya kira banyak sekali manfaatnya jika PT DI diberi kepercayaan penuh untuk mampu memproduksi pesawat terbang bagi kebutuhan transportasi dalam negeri dengan bantuan dana yang signifikan," katanya.
    Airlangga menambahkan, pemerintah juga harus memperhatikan perusahaan milik negara yang memiliki potensi besar tapi menghadapi banyak persoalan.

(T.R024/B/E001/E001) 15-05-2011 19:15:45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar